Manado,ZonaOke
Peningkatan kompetensi kepala sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB In Service Training (IST-2) Gelombang 3 di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara sepertinya para peserta telah dibekali kemampuan profesional.sosial dam kepribadian.
Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, Dr Femmy Suluh, MSi diwakili
Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Debby M. Mamangkey,SPd MAP mengapresiasi atas dukungan BPMP dalam memfasilitasi pelatihan ini.
“Akan tetapi penutupan resmi ditunda karena membutuhkan persiapan yang lebih matang dan akan digabungkan dengan gelombang lainnya,” ujarnya.
Mantan Kabid SMK menyebutkan pentingnya adanya tindak lanjut setelah pelatihan ini.
“Kami berharap semua peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam tugas sehari-hari sebagai kepala sekolah,” tukasnya.
Bahkan, Mamangkey mengingatkan peserta untuk tidak membuat pernyataan resmi terkait penutupan acara, karena hal tersebut akan diumumkan.
Senada disampaikan Kepala BPMP Sulut, Febry HJ Dien, ST, M.Inf., menuturkan bahwa hasil pelatihan ini menunjukkan sekitar 15% peserta masih membutuhkan peningkatan kompetensi.
“Kami akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk meng-upgrade diri, baik melalui praktik mandiri maupun kegiatan internal di kabupaten masing-masing,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar kepala sekolah untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Utara.
“Kami akan terus mendampingi bapak/ibu kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan mengimplementasikan ilmu yang didapat dari pelatihan ini,” harapnya sembari mangatakan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Utara. Semua pihak berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru, demi terciptanya pendidikan yang lebih baik dan merata di seluruh provinsi.
Menariknya dalam testimoni mewakili peserta sekolah negeri yakni Kepala SMAN 1 MqnadoJemmy J Jermias SPd menyatakan bahwa meskipun telah berpengalaman 22 tahun sebagai kepala sekolah, pelatihan ini memberinya kesadaran baru tentang pentingnya pembelajaran sepanjang hayat.
“Kami mendapatkan penguatan dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai pemimpin pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Mewaki Sekolah Swasta Kepala SMAS Eben Haezer Manado Kety Lengkong,SSos MSi mengatakan bahwa baru dua tahun menjabat sebagai kepala sekolah, mengikuti pelatihan ini memberinya banyak wawasan baru, terutama dalam meningkatkan kompetensi sosial dan manajerial.
“Saya belajar banyak tentang bagaimana menghadapi tantangan dan memimpin sekolah dengan lebih efektif,” katanya.
Sedangkan mewakili guru pontensial Metrisyia Lungari, SPd dari SMA Negeri 1 Melonguane mengapresiasinya pelaksanaan assesmen, Meskipun berasal dari daerah terpencil, ia merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini.
“Kami datang dari jauh, tetapi semua usaha itu terbayar dengan ilmu yang kami dapat,” tandasnya.
(er)
IST-2 Gelombang 3, Febry: 15% Peserta masih Membutuhkan Peningkatan Kompetensi
